Pada masa Dinasti Wei Utara
(386-534), ada seorang yang bernama Wei Lan-gen. Jenjang pendidikannya tinggi, juga
amat berbakat. Setelah ayahnya meninggal dunia, dia mendirikan sebuah gubuk di
samping kuburan ayahnya dan tinggal di dalamnya untuk menjalani masa
perkabungan. Kesedihannya yang amat mendalam, tangisannya hampir merusak
kesehatannya sendiri.
Kemudian dia menjadi Gubernur Provinsi Qizhou. Pada saat
itu, Xiao Bao-yin membawa pasukan prajurit menyerang kota di Wanchuan. Lalu
menangkap sepuluh gadis cantik untuk dipersembahkan kepada Wei Lan-gen.
Wei Lan-gen berkata, kota ini
oleh karena dikuasai gerombolan bandit, maka itu penduduk terpaksa menunduk
pada para bandit tersebut untuk menyelamatkan diri masing-masing.
Penduduk selalu berharap agar
pasukan prajurit segera tiba untuk menyelamatkan nyawa mereka, begitu pasukan
prajurit tiba, seharusnya mengasihani mereka dan bahkan juga memberi ganti rugi
bagi para penduduk yang terluka.
Mengapa malah meniru perbuatan
para bandit, melakukan tindakan yang menindas rakyat, sekarang pergilah mencari
ayahbunda dari masing-masing gadis jelita ini. Lalu minta mereka membawa pulang
putri mereka.
Moralitasnya yang begitu bajik
dan benar sehingga kemudian Wei Lan-gen diangkat menjadi bangsawan di Kabupaten
Yongxing.