Jiang Ni Melindungi Adiknya
Pada masa Dinasti Ming, putri dari Jiang Xi-min yang
bernama Jiang Ni, merupakan penduduk Kabupaten Quanzhou. Ketika berusia 17
tahun, ayahbundanya meninggal dunia. Dua adiknya masih sangat kecil usianya, bahkan
juga sakit-sakitan.
Maka itu Jiang Ni bertekad untuk tidak menikah.
Pihak keluarga nenek luarnya bermaksud menjadi comblangnya. Kemudian mereka
mengutarakan niat ini kepada Jiang Ni.
Jiang Ni menolaknya dan berkata : “Andaikata saya
menikah maka kedua adikku tidak ada yang menjaganya lagi. Dengan demikian
penerus ayahanda akan berada dalam ancaman bahaya. Bagaimana mungkin saya tega
berbuat sedemikian. Lebih baik saya mengorbankan kebahagiaan diri sendiri, demi
melindungi penerus ayahanda. Tekadku ini sudah bulat, mohon kalian jangan lagi
mengungkit hal ini”. Maka itu pihak
keluarga nenek luarnya menghapus niat pikiran ini.
Kemudian, Jiang Ni mengelola harta warisan ayahnya. Dengan
segenap hati membesarkan kedua adik laki-lakinya. Penyakit yang mereka derita
juga berangsur-angsur menjadi sembuh. Setelah kedua adiknya dewasa, mencarikan
pasangan yang serasi buat adiknya.
Selanjutnya harta kekayaan mereka kian hari kian
bertambah, kedua adiknya amat berterimakasih atas budi kebajikan sang kakak. Sepanjang
hidupnya, mereka berbalik menjaga Jiang Ni, serupa dengan menjaga ibu kandung,
penuh dengan ketulusan dan rasa hormat.